Sejarah Hidrogen
Henry Cavendish adalah orang pertama yang membedakan hidrogen dari gas lain pada tahun
1766 ketika ia menyiapkannya dengan mereaksikan asam klorida dengan seng.
HCl + Zn à ZnCl2
+ H2(g)
Pada tahun 1670, ilmuwan Inggris Robert Boyle
mengamati produksinya dengan mereaksikan asam kuat dengan logam.
Ilmuwan Perancis Antoine Lavoisier kemudian
menamai unsur tersebut hidrogen pada tahun 1783.
Tentang Hidrogen
Hidrogen adalah komponen utama Jupiter dan planet gas
raksasa lainnya. Nama hidrogen berasal dari bahasa
Yunani, yaitu hydro (yang berarti air), dan genes (yang
berarti membentuk). Maka hidrogen berarti unsur yang membentuk air.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pada suhu dan
tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau,
bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen
adalah unsur teringan di dunia.
Kelimpahan
hidrogen di kerak bumi adalah 0,15% dan kelimpahannya di alam semesta sekitar 75%.
Hidrogen memiliki Isotop stabil (1H, 2H) dan Isotop
tidak stabil (3H, 4H, 5H, 6H, 7H),
namun isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium (1H), yang inti atomnya hanya mempunyai proton
tunggal dan tanpa neutron. Hidrogen menimbulkan sejumlah bahaya terhadap
keselamatan, mulai dari kebakaran jika bercampur dengan udara hingga
menyebabkan sesak napas dalam bentuknya yang murni.
Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam
keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan
jarang dijumpai secara alami di Bumi,
dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari
air melalui proses elektrolisis,
namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari
gas alam.
Aplikasi
dalam kehidupan:
- Hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket.
- Hidrogen umumnya digunakan di pembangkit listrik sebagai
pendingin pada generator.
- Dua isotop hidrogen yang lebih berat, yaitu deuterium dan
tritium (2H dan 3H) digunakan dalam fusi nuklir.
- Digunakan sebagai gas pelindung dalam metode pengelasan
seperti pengelasan atom hidrogen.
Sifat
Umum :
Nomor
atom : 1
Massa
atom : 1,00794
Nomor
massa : 1
Kategori : Nonlogam lainnya
Warna : Tak berwarna
Radioaktif : Tidak
Sifat
Atom :
Jari-jari
atom : 53 pm
Jari-jari
kovalen : 31 pm
Elektronegativitas
: 2,2 (Skala Pauling)
Potensi
Ionisasi : 13,5984 eV
Volume
atom : 14,4 cm3/mol
Kondusivitas
termal : 0,001815 W/cm·K
Bilangan
oksidasi : -1, 1
Sifat
Fisik :
Fase :
Gas
Kepadatan : 0,00008988 g/cm3
Titik
lebur : 14,01 K | -259,14 °C |
-434,45 °F
Titik
didih : 20,28 K | -252,87 °C |
-423,17 °F
Kalor
peleburan : 0,558 kJ/mol
Kalor
penguapan : 0,452 kJ/mol
Kapasitas
kalor molar : 14,304 J/g·K
Sumber
data :
https://id.periodic-table.io/element-1
https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen