Rabu, 25 September 2024

Ikatan Antar Molekul

Ikatan antarmolekul terjadi karena gaya elektromagnetik yang terjadi antarmolekul. Ikatan antarmolekul sangat lemah dibandingkan ikatan antaratom. Ada dua jenis ikatan antar molekul, yaitu Gaya Van der Waals dan ikatan hidrogen.

1. Gaya Van der Waals

Gaya Van der Waals terjadi antara partikel yang sama atau berbeda. Gaya ini disebabkan oleh adanya sifat kepolaran. Semakin kecil kepolaran maka semakin kecil pula gaya van der Waals. Gaya van der Waals merupakan ikatan yang sangat lemah.

Gaya van der Waals dapat terjadi karena adanya interaksi dipol. Interaksi dipol dapat dibedakan menjadi:

a. Interaksi dipol polar-polar

Disebut sebagai dipol permanen dan merupakan gaya Van der Waals yang paling kuat. 

Atom H pada molekul HBr pertama tertarik oleh atom Br pada molekul HBr kedua, seperti yang terlihat pada Gambar. Hal ini terjadi secara terus-menerus pada molekul-molekul polar sehingga molekul tersebut saling mendekat. Dekatnya jarak molekul-molekul gas ini mengakibatkan wujud senyawanya menjadi cair.  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});


b. Interaksi dipol nonpolar-nonpolar

Disebut sebagai gaya London dan merupakan  dipol sesaat dan merupakan gaya Van der Waals yang paling lemah.


c. Interaksi dipol polar-nonpolar.

Disebut sebagai dipol terimbas dan meripakan gaya Van der Waals yag lebih kuat dari gaya london.


2. Ikatan Hidrogen

Ikatan hidrogen hanya terjadi pada molekul-molekul yang mengandung unsur N, O, dan F dengan molekul yang mengandung unsur H.

Meskipun ikatan hidrogen merupakan ikatan yang kuat, tetapi ikatan hidrogen termasuk ke dalam ikatan antarmolekul sehingga ikatannya tidak lebih kuat dibandingkan ikatan antaratom (ikatan ion, kovalen, dan logam)

Kekuatan ikatan hidrogen dipengaruhi oleh perbedaan keelektronegatifan antara atom-atom dalam molekulnya. Semakin besar perbedaan keelektronegatifan maka ikatannya semakin kuat.

Perhatikan grafik berikut ini:


Senyawa H2O memiliki harga titik didih yang lebih tinggi dibandingkan dengan asam dari unsur segolongannya (H2S, H2Se dan H2Te). Demikian pula dengan Senyawa HF dan NH3, memiliki harga titik didih yang paling tinggi dari pada unsur segolongannya. Perbedaan ini disebabkan bahwa molekul H2O, HF dan NH3 mengandung ikatan hidrogen.




Menentukan Bentuk Molekul berdasarkan Teori Hibridisasi

Bentuk molekul yang sudah diprediksi dengan teori VESPR sebelumnya, didukung pula oleh teori hibridisasi. Teori hibridisasi dapat menjelaskan orbital-orbital yang tergabung (hibrida) ketika membentuk ikatan. Dengan teori hibridisasi ini pula orbital yang terpakai oleh pasangan elektron dan atom yang terikat dapat lebih diperjelas.

Sebelum membahas tentang bagaimana proses hibridisasi terjadi, maka kita perlu mengetahui beberapa contoh orbital hibrida yang mungkin terbentuk.


Hibridisasi adalah roses penggabungan beberapa orbital suatu atom membentuk orbital baru yang tingkat energinya sama. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Untuk memahami proses terbentuknyavorbital hibrida, perhatikan contoh berikut:


Namun perlu diperhatikan juga, bahwa terkadang bentuk orbital hibrida tidak selalu cocok dengan bentuk geometri molekulnya. Oleh karena itu, kita perlu melakukan penyesuaian dengan teori VESPR dengan mempertimbangkan pasangan elektron yang terlibat dalam menentukan bentuk molekil.

Sebagai contoh pada senyawa XeF2 berikut ini:


Hibridisasi XeF2 adalah sp3d (terdapat lima orbital hibrida). Jika kita sesuaikan dengan tabel orbital hibrida di atas, maka kita akan mendapatkan bahwa bentuk molekulnya trigonal bipiramida. Namun, jumlah aotm yang dimiliki XeF2 hanyalah tiga buah atom sehingga sangat tidak mungkin bentuk molekulnya tri gonal bipiramida.

Oleh karena itu, kita perlu menyesuaikan dengan teori VSEPR, yaitu dengan mempertimbangkan jumlah pasangan elektron yang terlibat dalam menentukan bentuk molekul. Berdasarkan teori VSEPR, XeF2 memiliki tipe molekul AX2E3 (dua pasang elektron ikatan dan tiga pasang elektron bebas). Berdasarkan pertimbangan ini kita mendapatkan bahwa bentuk molekul XeF2 adalah linear, bukan trigonal bipiramida.





Rabu, 18 September 2024

Menentukan Bentuk Molekul Berdasarkan teori VESPR

Meramal bentuk geometri molekul berdasarkan teori VSEPR (Valence Shell Electron Pair Repulsion) dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:

1. Menentukan jumlah elektron valensi atom pusat

2. Menentukan jumlah elektron valensi atom lain di sekitar atom pusat yang dipakai berikatan

3. Menjumlahkan elektron valensi atom pusat elektron valensi atom pusat dan elektron valensi atom lain disekitar atom pusat yang dipakai berikatan.

4. Menentukan banyaknya pasangan elektron (PE) dengan cara : hasil penjumlahan langkah 3 dibagi 2

5. Menentukan banyaknya pasangan elektron ikatan (PEI) (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

6. Menentukan banyaknya pasangan elektron bebas (PEB) dengan cara : PEB = PE-PEI

7. Menentukan Tipe Molekul

8. Cocokkan tipe molekul dengan bentuk geometrinya dalam tabel di bawah ini.

Namun, perlu diperhatikan, bahwa sebaiknya sebelum menggunakan cara ini, hendaknya kita memahami terlebih dahulu cara menggambarkan rumus Lewis senyawa.


Berikut ini adalah tabel bentuk geometri molekul berdasarkan teori VSEPR :



Berikut ini adalah video visualisasi beberapa bentuk goemetri molekul :

1. Tetrahedral


2. Oktahedral


3. Trigonal Bipiramida


4. Trigonal Planar


5. Membentuk Sudut (huruf V)


6. Trigonal Piramida


7. Tetrahedral Terdistorsi





Jumat, 13 September 2024

Mengenal Periode dalam SPU

Periode adalah satu baris horizontal pada Sistem Periodik Unsur (SPU). Periode dalam SPU diatur di dalam serangkaian baris, sehingga unsur yang memiliki sifat-sifat mirip muncul dalam satu kolom. Unsur-unsur pada periode yang sama memiliki jumlah kulit elektron yang sama; dengan masing-masing perpotongan golongan di sepanjang periode, unsur memiliki satu tambahan proton dan elektron dan berkurang sifat logamnya. Pengaturan ini mencerminkan keberulangan sifat yang sama secara periodik seiring dengan kenaikan nomor atom. Misalnya, logam alkali terletak pada satu golongan (IA) dan berbagai sifat yang mirip, seperti reaktivitas yang tinggi dan kecenderungan untuk kehilangan satu elektron agar sesuai dengan konfigurasi elektron gas mulia. Tabel periodik memiliki total 118 unsur.

Gambar : Diagram Orbital

Kaidah  pengurutan energi Madelung menjelaskan urutan orbital yang disusun berdasarkan kenaikan energi sesuai kaidah Madelung. Masing-masing diagonal merujuk pada nilai n + l yang berbeda.

Mekanika kuantum modern menjelaskan trend periodik sifat-sifat dalam hal kulit elektron. Seiring dengan kenaikan nomor atom, kulit elektron terisi dengan elektron dengan urutan seperti ditunjukkan oleh diagram orbital di atas. Mengisi setiap kulit sesuai dengan baris dalam tabel. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Dalam blok s dan blog p, unsur-unsur dalam periode yang sama umumnya tidak menunjukkan trend dan kesamaan sifat (lebih signifikan trend vertikal ke bawah dalam golongan). Namun dalam blok d, trend sepanjang periode menjadi signifikan, dan dalam blok f, unsur-unsur menunjukkan tingkat kesamaan yang tinggi di sepanjang periode.

Tujuh periode unsur terjadi secara alami di Bumi. Untuk periode 8, yang mencakup unsur-unsur yang dapat disintesis setelah 2015. Terdapat 7 periode, yang disusun horizontal di tabel periodik.


Periode 1

Periode 1 merupakan periode yang paling sedikit anggotanya, dengan hanya 2 unsur, yaitu hidrogen (H dengan nomor atom = 1) dan helium (He dengan nomor atom = 2). Oleh karena itu, mereka tidak mengikuti kaidah oktet. Secara kimia, helium berperilaku sebagai gas mulia, dan oleh karenanya dimasukkan sebagai bagian dari gas mulia (golongan 18 atau VIIIA). Namun, dalam hal struktur intinya, helium masuk ke dalam blok s, dan oleh karena itu kadang-kadang diklasifikasikan ke dalam unsur golongan 2, atau secara simultan masuk ke dua golongan sekaligus golongan 2 dan 18. Hidrogen sangat mudah kehilangan dan menangkap sebuah elektron, dan oleh karena itu secara kimia masuk ke dalam dua golongan sekaligus yaitu unsur golongan 1 dan 17.

  • Hidrogen (H) merupakan unsur paling melimpah, perhitungan kasar sekitar 75% dari massa unsur jagat raya. Ion hidrogen hanyalah sebuah proton. Bintang dalam urutan utama sebagian besar tersusun dari hidrogen pada tingkat plasmanya. Unsur hidrogen relatif jarang di bumi, dan secara industri diproduksi dari hidrokarbon seperti  metana. Hidrogen dapat membentuk senyawa-senyawa dengan sebagian besar unsur dan terdapat dalam air serta sebagian besar senyawa organik.
  • Helium (He) hanya hadir dalam kondisi gas, kecuali dalam kondisi ekstrem. Ia merupakan unsur kedua terringan dan juga peringkat kedua kelimpahan di alam semesta. Sebagian besar helium terbentuk selama ledakan dahsyat, tetapi helium baru tercipta melalui fusi nuklir hidrogen dalam bintang. Di bumi, helium relatif jarang, hanya muncul sebagai produk samping peluruhan alami beberapa unsur radioaktif.

Periode 2

Periode 2 terdiri dari 8 unsur. Unsur-unsur periode 2 melibatkan orbital 2s dan 2p. Beberapa unsur dalam periode ini merupakan unsur esensial secara biologi selain hidrogen, yaitu karbon, nitrogen, dan oksigen.

  • Litium (Li) adalah logam paling ringan dan unsur padat paling rendah massa jenisnya. Dalam kondisi tak terionisasi, ia merupakan salah satu unsur paling reaktif, sehingga di alam hanya dapat ditemukan sebagai senyawanya
  • Berilium (Be) adalah  logam ringan dengan titik lebur tertinggi. Sejumlah kecil berilium terbentuk selama Ledakan Dahsyat, meskipun sebagian besar kemudian meluruh atau bereaksi lebih lanjut di dalam bintang membentuk inti atom yang lebih besar, seperti karbon, nitrogen, atau oksigen. Berilium diklasifikasikan oleh Badan Internasional Penelitian Kanker  (International Agency for Research on Cancer, IARC) sebagai karsinogen golongan 1. Antara 1% - 15% orang peka terhadap berilium dan dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada sistwm pernapasan dan kulit, yang disebut penyakit berilium kronis.
  • Boron (B) tidak terdapat secara alami sebagai unsur bebas, tetapi dalam senyawa seperti borat. Ia merupakan zat hara (micronutrient) esensial bagi tumbuhan, yang diperlukan sebagai kekuatan dan pengembangan dinding sel, pembelahan sel, pertumbuhan bibit dan buah, transportasi gula dan pengembangan hormon, meskipun bersifat toksik pada dosis tinggi.
  • Karbon (C) adalah unsur peringkat keempat paling melimpah di jagat raya berdasarkan massanya, setelah hidrogen, helium dan oksigen. Juga merupakan unsur kedua paling melimpah dalam tubuh manusia setelah oksigen, peringkat tiga paling melimpah berdasarkan nomor atom. Jumlah senyawa yang mengandung karbon hampir tak terhingga karena kemampuan karbon untuk membentuk rantai panjang yang stabil melalui ikatan C—C. Seluruh senyawa oganik yang esensial bagi kehidupan, mengandung sekurang-kurangnya satu atom karbon; yang bersanding dengan hidrogen, oksigen, nitrogen, belerang dan fosfor, karbon adalah dasar dari setiap senyawa biologi penting.
  • Nitrogen (N) dijumpai sebagian besar sebagai gas inert diatomik, N2, yang menyusun hingga 78% atmosfer bumi. Ini merupakan komponen esensial protein, dan oleh karenanya esensial pula bagi kehidupan.
  • Oksigen (O) menyusun 21% atmosfer dan diperlukan untuk respirasi oleh hampir seluru hewan, dan merupakan komponen pembentuk air. Oksigen adalah unsur paling melimpah ketiga di alam semesta, dan senyawa oksigen mendominasi susunan kerak bumi.
  • Fluor (F) adalah unsur paling reaktif dalam kondisi tak-terionisasi, sehingga tidak pernah ditemukan sebagai unsur di alam.
  • Neon (Ne) adalah gas mulia yang digunakan dalam lampu neon.

Periode 3

Periode 3 terdiri dari 8 unsur. Seluruh unsur periode tiga terdapat di alam dan sekurang-kurangnya memiliki satu isotop stabil. Selain gas mulia Argon, semuanya merupakan unsur esensial untuk biologi dan geologi.

  • Natrium (Na) adalah sebuah logam alkali. Ia terdapat dalam samudera di Bumi dalam jumlah besar dan hadir sebagai natrium klorida  (garam meja).
  • Magnesium (Mg) adalah logam alkali tanah. Ion magnesium ditemukan dalam klorofil.
  • Aluminium (Al) adalah logam pasca transisi. Ia merupakan logam paling melimpah dalam kerak bumi.
  • Silikon (Si) adalah metaloid. Ia bersifat semikonduktor, menjadikannya komponen utama dalam banyak sirkuit terpadu (IC). Silikon dioksida adalah konstituen utama pasir. Seperti pentingnya karbon untuk biologi , Silicon penting untuk geologi.
  • Fosforus (P) adalah nonlogam esensial untuk DNA. Ia sangat reaktif,  dan oleh karenanya tidak pernah dijumpai di alam sebagai unsur bebas.
  • Belerang (S) adalah nonlogam. Ia dijumpai dalam dua asam amino, sistein dan metionin.
  • Klorin (Cl) adalah halogen. Ia digunakan sebagai desinfektan, terutama dalam kolamrenng.
  • Argon (Ar) adalah suatu gas mulia, menjadikannya hampir sepenuhnya tidak reaktif. Lampu pendar sering diisi dengan gas mulia seperti argon untuk menjaga filamen pada temperatur tinggi.


Periode 4


Periode 4 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari Kalium (K) dan diakhiri oleh kripton (Kr). Periode 4 meliputi unsur esensial untuk biologi yaitu kalium dan kalsium, juga merupakan periode pertama dalam blok-d dengan logam transisi yang ringan. Masuk di dalamnya adalah besi, unsur terberat yang terbentuk dalam bintang deret utama dan merupakan komponen utama bumi sama halnya logam penting lainnya seperti kobalt, nikel, tsmbaga dan seng. Hampir semuanya memiliki peran biologis.


Periode 5

Periode 5 terdiri dari 18 unsur, dimulai dari rubidium (Rb) dan diakhiri oleh xenon (Xe). Unsur yang memiliki peran biologis bagi manusia paling berat hanyalah molebdenum dan iodin. Periode ini juga meliputi taknesium,  unsur radioaktif paling ringan.


Periode 6

Periode 6 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari sesium (Cs) dan diakhiri oleh radon (Rn). Periode 6 adalah periode pertama yang memiliki blok-f, melalui golongan lantanida (yang dikenal juga sebagai unsur tanah jarang), dan terdapat pula pada periode ini unsur stabil paling berat (timbal). Kebanyakan dari periode ini adalah logam berat yang beracun dan 5 di antaranya bersifat radioaktif (prometium, bismut, polonium, astatin, dan radon), tetapi platina dan emas hampir sepenuhnya inert. Wolfram merupakan unsur yang memiliki peran biologis paling berat.

Periode 7

Periode 7 terdiri dari 32 unsur, dimulai dari fransium (Fr) dan diakhiri oleh oganeson (Og). Seluruh unsur periode 7 bersifat radioaktif. Periode ini mengandung unsur terberat yang secara alami ada di bumi, plutoium. Semua unsur setelahnya dalam periode ini telah disintesis secara artifisial. Sementara salah satu dari ini (einsteinium) saat ini tersedia dalam jumlah makroskopis, sebagian besar sangat jarang, dan hanya disintesis dalam jumlah mikrogram atau kurang. Beberapa unsur terakhir belum diidentifikasi di laboratorium dalam jumlah beberapa atom dalam waktu yang bersamaan.

Meskipun jarangnya unsur-unsur ini menandakan hasil percobaan tidak ekstensif, tren perilaku periodik dan golongan tampaknya kurang terdefinisi dengan baik untuk periode 7 dibandingkan periode lainnya. Sementara fransium dan radium menunjukkan sifat-sifat seperti golongan 1 dan 2, aktinida menunjukkan variasi perilaku dan tingkat oksidasi yang amat besar dibandingkan lantanida. Anomali periode 7 ini mungkin diakibatkan oleh beragam faktor, termasuk di antaranya besarnya tingkat pasangan spin-orbit dan efek relativistik. Dugaan terakhir, ini akibat dari tingginya muatan positif dari inti atom mereka yang masif.


Periode 8

Periode 8 kemungkinan terdiri dari 50 atau 54 unsur, dimulai dari ununennium (Uue) dan diakhiri oleh unheksoktium (Uho) (Z = 168) atau unseptbium (Usb) (Z = 172). Belum ada unsur dalam periode 8 yang berhasil disintesis. Blog-g adalah sebuah prediksi. Belum jelas apakah semua unsur yang diprediksi berada pada periode 8 secara fakta memungkinkan ada secara fisik.


Sumber : https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Periode_tabel_periodik

Selasa, 03 September 2024

Mengenal Unsur Hidrogen



Sejarah Hidrogen

Henry Cavendish adalah orang pertama yang membedakan hidrogen dari gas lain pada tahun 1766 ketika ia menyiapkannya dengan mereaksikan asam klorida dengan seng.

HCl + Zn à ZnCl2 + H2(g)

Pada tahun 1670, ilmuwan Inggris Robert Boyle mengamati produksinya dengan mereaksikan asam kuat dengan logam.

Ilmuwan Perancis Antoine Lavoisier kemudian menamai unsur tersebut hidrogen pada tahun 1783.

 

Tentang Hidrogen

Hidrogen adalah komponen utama Jupiter dan planet gas raksasa lainnya. Nama hidrogen berasal dari bahasa Yunani, yaitu hydro (yang berarti air), dan genes (yang berarti membentuk). Maka hidrogen berarti unsur yang membentuk air. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

Pada suhu dan tekanan standar, hidrogen tidak berwarna, tidak berbau, bersifat non-logam, bervalensi tunggal, dan merupakan gas diatomik yang sangat mudah terbakar. Dengan massa atom 1,00794 amu, hidrogen adalah unsur teringan di dunia.

Kelimpahan hidrogen di kerak bumi adalah 0,15% dan kelimpahannya di alam semesta sekitar 75%. Hidrogen memiliki Isotop stabil (1H, 2H) dan Isotop tidak stabil (3H, 4H, 5H, 6H, 7H), namun isotop hidrogen yang paling banyak dijumpai di alam adalah protium (1H), yang inti atomnya hanya mempunyai proton tunggal dan tanpa neutron. Hidrogen menimbulkan sejumlah bahaya terhadap keselamatan, mulai dari kebakaran jika bercampur dengan udara hingga menyebabkan sesak napas dalam bentuknya yang murni.

Kebanyakan bintang dibentuk oleh hidrogen dalam keadaan plasma. Senyawa hidrogen relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di Bumi, dan biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai senyawa hidrokarbon seperti metana. Hidrogen juga dapat dihasilkan dari air melalui proses elektrolisis, namun proses ini secara komersial lebih mahal daripada produksi hidrogen dari gas alam.


Aplikasi dalam kehidupan:

  • Hidrogen cair digunakan sebagai bahan bakar roket.
  • Hidrogen umumnya digunakan di pembangkit listrik sebagai pendingin pada generator.
  • Dua isotop hidrogen yang lebih berat, yaitu deuterium dan tritium (2H dan 3H) digunakan dalam fusi nuklir.
  • Digunakan sebagai gas pelindung dalam metode pengelasan seperti pengelasan atom hidrogen.

 

Sifat Umum :

Nomor atom                  : 1

Massa atom                   : 1,00794

Nomor massa                : 1

Kategori                        : Nonlogam lainnya

Warna                            : Tak berwarna

Radioaktif                     : Tidak

 

Sifat Atom :

Jari-jari atom                 : 53 pm

Jari-jari kovalen            : 31 pm

Elektronegativitas         : 2,2 (Skala Pauling)

Potensi Ionisasi             : 13,5984 eV

Volume atom                 : 14,4 cm3/mol

Kondusivitas termal      : 0,001815 W/cm·K

Bilangan oksidasi          : -1, 1

 

Sifat Fisik :

Fase                          : Gas

Kepadatan                    : 0,00008988 g/cm3

Titik lebur                    : 14,01 K | -259,14 °C | -434,45 °F

Titik didih                    : 20,28 K | -252,87 °C | -423,17 °F

Kalor peleburan           : 0,558 kJ/mol

Kalor penguapan         : 0,452 kJ/mol

Kapasitas kalor molar : 14,304 J/g·K

 

Sumber data :

https://id.periodic-table.io/element-1

https://id.wikipedia.org/wiki/Hidrogen

Senin, 02 September 2024

MENGENAL ION


Ion adalah atom atau gugus atom yang bermuatan. Secara sederhana, ion terbentuk ketika suatu atom melepaskan atau menarik elektron untuk mencapai kesetabilan. Unsur yang cenderung melepaskan elektron akan membentuk ion positif  (disebut katin) dan unsur yang cenderung menarik elektron akan membentuk ion negatif yang disebut anion.

Ion positif (kation) biasanya terbentuk dari unsur logam yang cenderung melepaskan elektron. Namun ada juga kation non logam, misalnya seperti H+ dan kation yang berupa gugus atom (misalnya NH4+ yang disebut amonium).

Beberapa contoh Kation adalah sebagai berikut :

Hidrogen         H+

Ammonium     NH4+

Kalsium           Ca 2+

Kalium             K+

Natrium           Na+

Litium              Li +

Rubidium         Rb+

Cesium             Cs+

Magsium          Mg 2+

Stronsium         Sr 2+

Berilium           Be2+

Aluminium       Al3+


Beberapa contoh Kation adalah sebagai berikut :

Hidroksida    OH

Asetat            CH3COO

Sianida          CN

Klorat            ClO3

Klorit             ClO2

Nitrat             NO3

Nitrit              NO2

Hipoklorit      ClO

Hipobromit    BrO

Iodat              IO3

Bisulfit          HSO3

Bisulfat          HSO4

Permanganat  MnO4

Tiosianat        SCN

Hidrogen karbonat   HCO3

Karbonat         CO32-

Sulfat               SO42-

Sulfit               SO32-

Oksalat            C2O42-

Silikat              SiO32-

Manganat        MnO42-

Tiosulfat          S2O32-

Kromat            CrO42-

Dikromat         Cr2O72-

Fosfat               PO43-

Fosfit               PO33-

Aluminat          AlO33-

Arsenit             AsO33-

Arsenat            AsO43-

Borat               BO33-

Pirofosfat        P2O74-


Oleh : Iwan Kurniawan
Tenaga Pengajar Kimia SMA di Kepulauan Riau

MENGENAL UNSUR KIMIA

Gambar : Unsur Natrium

Unsur kimia adalah jenis materi yang merupakan zat tunggal paling sederhana. Sebagai materi, unsur memiliki massa dan volume (menempati ruang). Unsur tersusun dari entitas terkecil yang kita sebut sebagai atom. Banyak unsur yang telah ditemukan, yang dapat kita lihat datanya pada sistem periodik unsur (tabel yang memuat informasi tentang unsur-unsur kimia).

Berikut adalah daftar unsur kimia yang perlu diketahui yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya beserta beberapa keterangan lainnya (klik nama unsur untuk melihat data lebih banyak):

  1. Hidrogen (H) 
  2. Helium (He) 
  3. Lithium (Li) 
  4. Beryllium (Be) 
  5. Boron (B) 
  6. Karbon (C) 
  7. Nitrogen (N
  8. Oksigen (O) 
  9. Fluorine (F) 
  10. Neon (Ne) 
  11. Sodium/Natrium (Na) 
  12. Magnesium (Mg) 
  13. Alumunium (Al) 
  14. Silikon (Si) 
  15. Fosfor (P) 
  16. Belerang/Sulfur (S) 
  17. Chlorine (Cl) 
  18. Argon (Ar) 
  19. Potasium/Kalium (K) 
  20. Kalsium (Ca) 
  21. Scandium (Sc) 
  22. Titanium (Ti) 
  23. Vanadium (V) 
  24. Chromium (Cr) 
  25. Manganese (Mn) 
  26. Besi/Ferrum (Fe) 
  27. Cobalt (Co) 
  28. Nikel (Ni) 
  29. Tembaga/Copper (Cu) 
  30. Seng/Zinc (Zn) 
  31. Gallium (Ga) 
  32. Germanium (Ge) 
  33. Arsenic (As) 
  34. Selenium (Se) 
  35. Bromine (Br) 
  36. Krypton (Kr) 
  37. Rubidium (Rb) 
  38. Strontium (Sr) 
  39. Yttrium (Y) 
  40. Zirconium (Zr) 
  41. Niobium (Nb) 
  42. Molybdenum (Mo) 
  43. Technetium (Tc) 
  44. Ruthenium (Ru) 
  45. Rhodium (Rh) 
  46. Palladium (Pd) 
  47. Perak/Argentum (Ag) 
  48. Cadmium (Cd) 
  49. Indium (In) 
  50. Timah/Stannum (Sn) 
  51. Antimony (Sb) 
  52. Tellurium (Te) 
  53. Iodine/Yodium (I) 
  54. Xenon (Xe) 
  55. Cesium (Cs) 
  56. Barium (Ba) 
  57. Lanthanum (La) 
  58. Cerium (Ce) 
  59. Praseodymium (Pr) 
  60. Neodymium (Nd) 
  61. Promethium (Pm) 
  62. Samarium (Sm) 
  63. Europium (Eu) 
  64. Gadolinium (Gd) 
  65. Terbium (Tb) 
  66. Dysprosium (Dy) 
  67. Holmium (Ho) 
  68. Erbium (Er) 
  69. Thulium (Tm) 
  70. Ytterbium (Yb) 
  71. Lutetium (Lu) 
  72. Hafnium (Hf) 
  73. Tantalum (Ta) 
  74. Tungsten/Wolfram (W) 
  75. Rhenium (Re) 
  76. Osmium (Os) 
  77. Iridium (Ir) 
  78. Platinum (Pt) 
  79. Emas/Aurum (Au) 
  80. Raksa/Hydrargyrum (Hg) 
  81. Thallium (Tl) 
  82. Timbal/Plumbum (Pb) 
  83. Bismuth (Bi) 
  84. Polonium (Po) 
  85. Astatine (At) 
  86. Radon (Rn) 
  87. Francium (Fr) 
  88. Radium (Ra) 
  89. Actinium (Ac) 
  90. Thorium (Th) 
  91. Protactinium (Pa) 
  92. Uranium (U) 
  93. Neptunium (Np) 
  94. Plutonium (Pu) 
  95. Americium (Am) 
  96. Curium (Cm) 
  97. Berkelium (Bk) 
  98. Californium (Cf) 
  99. Einsteinium (Es) 
  100. Fermium (Fm) 
  101. Mendelevium (Md) 
  102. Nobelium (No) 
  103. Lawrencium (Lr) 
  104. Rutherfordium (Rf) 
  105. Dubnium (Db) 
  106. Seaborgium (Sg) 
  107. Bohrium (Bh) 
  108. Hassium (Hs) 
  109. Meitnerium (Mt) 
  110. Darmstadtium (Ds) 
  111. Roentgenium (Rg) 
  112. Kopernisium (Cn)
  113. Nihomium (Nh)
  114. Flerovium (Fl)
  115. Moskivium (Mc)
  116. Livermorium (Lv)
  117. Tenesin (Ts) 
  118. Oganeson (Og)

Oleh : Iwan Kurniawan
Pengajar Kimia di Kepulauan Riau
Sumber data : https://id.periodic-table.io/

Minggu, 01 September 2024

MENGENAL KIMIA, MULAI DARI MANA


Dalam mempelajari ilmu kimia, tentunya kita harus memulai dari hal yang paling mendasar dan mengakrabkan dengan point yang paling menentukan untuk mencapai keberhasilan dalam mempelajari ilmu kimia. 

Hal yang paling mendasar yang saya maksud adalah tentang definisi yang akan menjadi dasar awal yang kokoh dalam memahami kimia. Tentunya definisi yang dimaksud adalah definisi yang mudah difahami dan mudah untuk dijabarkan kepada pelajar yang baru (awam) dalam mengenal kimia. Memamahami definisi itu penting, karena ilmu yang akan diperoleh selanjutnya akan sangat tergantung dengan kualitas kefahaman terhadap definisi. Sehingga guru kimia mesti mendudukkan terlebih dahulu pemahaman tentang definisi kimia ini serta batasan-batasan dalam pembahasannya sebelum melanjutkan ke pembahasan lain.

Yang saya maksud dengan mengakrabkan dengan point yang paling menentukan dalam memahami kimia adalah dengan menjadikan siswa dapat menguasai didalam ingatan dan akalnya beberapa hal yang sangat menentukan dalam memahami kimia dan pengetahuan ini akan dipakai seterusnya saat mempelajari kimia di masa yang akan datang. Apa hal yang saya maksud itu? Beberapa diantaranya adalah jadikan siswa hafal tentang unsur kimia dan nomor atomnya. Untuk tahap awal pembelajaran, siswa wajib hafal semua unsur-unsur golongan utama. Sedangkan untuk nomor atomnya, cukup dihafalkan nomor atom unsur gas mulia, karena dari informasi nomor atom gas mulia, nomor atom unsur lain bisa diketahui dengan pola. Penting juga mengakrabkan siswa dengan tabel periodik unsur, mulai dari susunannya, urutannya sampai kepada sifat keperiodikannya.

Mengapa hal demikian penting, karena pengetahuan tentang hal-hal yang saya sebutkan tadi akan memudahkan dalam mempelajari tema selanjutnya di dalam ilmu kimia. Konsep menghafal dalam tahap ini penting menurut hemat penulis, karena salah satu cara mengikat ilmu adalah dengan cara menghafalnya, selain itu juga menuliskannya. Penulis menentang keras pendapat beberapa pihak yang berpendapat bahwa belajar dengan menghafal itu kurang penting, yang penting kita memahamai. Sanggahan dari pernyataan ini adalah bahwa tidak mungkin datang pemahaman tanpa ada ilmu yang tertinggal dalam hatinya yang berupa hafalan itu. Maka apa saja yang perlu dilakukan seorang guru kimia agar siswa nya mudah dalam mempelajari kimia:

  1. Tanamkan definisi kimia yang benar kepada siswa, termasuk juga batasan-batasan yang menjadi cakupan pembahasannya. Definisi itu terkait dengan definisi ilmu kimia, materi, unsur, atom, ion, senyawa, molekul unsur, dan molekul senyawa. Sedangkan cakupannya terkait sifat zat, susunan, struktur, perubahan zat dan energi yang menyertai perubahan tersebut. 
  2. Tugaskan siswa untuk menghafal tentang: unsur-unsur golongan utama, nomor atom unsur gas mulia, nama dan rumus anion dan kation, serta pola sistem periodik unsur.

Inilah pengetahuan awal yang mesti dipastikan dikuasai siswa pada tahap awal pembelajaran kimia, agar lebih mudah untuk mempelajari materi kimia selanjutnya, meskipun materi pertama dalam kurikulum merdeka adalah kimia hijau. Kita perlu tetap mengenalkan tentang ilmu kimia terlebih dahulu agar siswa tidak kebingungan.

Oleh : Iwan Kurniawan
Pengajar Kimia SMA di Kepulauan Riau