Cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan larutan buffer. Sistem buffer yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan asam basa konjugasi dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat (H2PO4-HPO4 2- ). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut:
Adapun sistem penyangga utama dalam cairan luarsel (darah) adalah pasangan asam basa konjugasi asam karbonat bikarbonat (H2CO3 – HCO3-). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut:
Sistem penyangga di atas membantu menjaga pH darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4. Perbandingan konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk menjadikan pH = 7,4 adalah 20 : 1. JumlahHCO3- yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak yang bersifat asam. Proses metabolisme dalam jaringan terus-menerus membebaskan asam-asam seperti asam laktat, asam fosfat, dan asam sulfat. Ketika asam-asam itu memasuki pembuluh darah maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3, kemudian H2CO3 akan terurai membentuk CO2.
Pernapasan akan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan CO2 melalui paru-paru. Apabila darah harus menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3 akan berubah menjadiHCO3-. Untuk mempertahankan perbandingan HCO3-/H2CO3 tetap 20 : 1 maka sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke dalam darah membentuk H2CO3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar