Senin, 07 Oktober 2024

LARUTAN PENYANGGA DALAM TUBUH

Cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan larutan buffer. Sistem buffer yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan asam basa konjugasi dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat (H2PO4-HPO4 2- ). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut:

Adapun sistem penyangga utama dalam cairan luarsel (darah) adalah pasangan asam basa konjugasi asam karbonat bikarbonat (H2CO3 – HCO3-). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut: 

Sistem penyangga di atas membantu menjaga pH darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4. Perbandingan konsentrasi HCO3- terhadap H2CO3 yang diperlukan untuk menjadikan pH = 7,4 adalah 20 : 1. JumlahHCO3- yang relatif jauh lebih banyak itu dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak yang bersifat asam. Proses metabolisme dalam jaringan terus-menerus membebaskan asam-asam seperti asam laktat, asam fosfat, dan asam sulfat. Ketika asam-asam itu memasuki pembuluh darah maka ion HCO3- akan berubah menjadi H2CO3, kemudian H2CO3 akan terurai membentuk CO2. 

Pernapasan akan meningkat untuk mengeluarkan kelebihan CO2 melalui paru-paru. Apabila darah harus menerima zat yang bersifat basa maka H2CO3 akan berubah menjadiHCO3-. Untuk mempertahankan perbandingan HCO3-/H2CO3 tetap 20 : 1 maka sebagian CO2 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke dalam darah membentuk H2CO3.

Selasa, 01 Oktober 2024

KOMPONEN & SIFAT LARUTAN PENYANGGA




Komponen-komponen yang dapat membentuk penyangga adalah :

1. Asam lemah dengan garamnya atau basa lemah dengan garamnya. 
Contoh: HCN dengan NaCN, NH3 dengan NH4Cl.

2. Garam dengan garam lain yang memiliki hubungan konjugasi. 
Contoh: NaH2PO4 dengan Na2HPO4. (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

3. Asam lemah berlebih dengan basa kuat.
Contoh: 100 ml HF 0,1 M  dengan 50 mL NaOH 0,1 M.

4. Basa lemah berlebih dengan asam kuat.
Contoh: 50 ml NH3 0,2 M dengan 50 mL HCl 0,1 M.


Adapun sifat-sifat larutan buffer sebagai berikut:

1. pH larutan buffer praktis tidak berubah pada penambahan sedikit asam kuat atau sedikit basa kuat atau pengenceran.

2. pH larutan buffer berubah pada penambahan asam kuat atau basa kuat yang relatif banyak, yaitu apabila asam kuat atau basa kuat yang ditambahkan menghabiskan komponen larutan buffer itu, maka pH larutan akan berubah drastis.

3. Daya penyangga suatu larutan buffer bergantung pada jumlah mol komponennya, yaitu jumlah mol asam lemah dan basa konjugasinya atau jumlah mol basa lemah dan asam konjugasinya.